Tanjabbarat, (Boemimelayu com) – Sebuah video yang direkam petani penggarap ketika tiga orang satpam pihak PT. Agrowiyana melakukan pengrusakan jembatan dan pencurian Bendera Merah Putih.’Wiranto B Manalu selaku Pendamping Petani geram, setelah melihat vidio tersebut ia langsung menuju Polres Tanjung Jabung Barat, sabtu (31-05-2025).
Dalam wawancaranya, Wiranto B Manalu dengan geramnya menjelaskan bahwa pengrusakan akses jalan dan pencurian bendera yang dilakukan oleh pihak PT. Agrowiyana adalah tindakan yang tidak persuasif terhadap penyelesaian konflik.
“Apa yang dilakukan oleh Anton bersama kawan-kawanya adalah tindakan yang tidak sejuk dalam menyelesaikan konflik, melainkan memperkeruh suasana, dan jika memang pihak PT. Agrowiyana ingin persoalan ini semakin besar, kami juga tidak gentar untuk semakin memperjelas konflik Lahan ini berada di dalam atau di luar HGU Karena kami yakin bahwa apa yang kami tuntut adalah hak-hak petani penggarap dan berada dijalur yang semestinya” Ungkap Wiranto.
“Maka pada hari sabtu, 31 Mei 2025 saya sudah melaporkan Anton bersama kawan-kawannya atas tindakan pengerusakan dan pencurian Bendera Merah-Putih. Sebab nilai Bendera Merah-Putih yang kami kibarkan adalah wujud harga diri kami dalam melakukan perlawanan terhadap mafia tanah yang dibungkus dengan nama perusahaan ini.” Lanjut Wiranto B Manalu.
Wiranto B Manalu juga berharap kepada pihak aparat untuk segera menindak lanjut laporan tersebut.
“Tentu kami juga berharap kepada pihak Kepolisian untuk segera menindak lanjut laporan kami karena kami percaya di Polres Tanjung Jabung Barat Masih Tegak Lurus dengan Keadilan”. Tutup Wiranto B Manalu.