Aksi IMPL-KOJA di JBC Terkait Banjir diwarnai Keributan, Pihak JBC Dinilai Anti Demokrasi!

  • Bagikan

Jambi, (Boemimelayu.com) – Aksi Damai Ikatan Masyarakat Peduli lingkungan Kota Jambi (IMPL-KOJA) di lingkungan Jambi Business Center (JBC), pada rabu sore (16 April 2025) berujung ricuh.

Dalam video yang beredar terlihat sekelompok orang yang sedang melakukan aksi di datangi oleh pihak JBC dan beberapa orang untuk meredam akan berlanjutnya aksi.

Aksi di JBC ini di bertujuan untuk menyuarakan terkait Polemik banjir yang terjadi di Simpang Mayang dan sekitarnya, diduga JBC adalah salah satu penyebabnya, sehingga masa aksi meminta untuk pihak JBC dan terkait untuk dapat bertanggung jawab atas tindakan mereka yang sudah merugikan masyarakat banyak.

Belum melakukan aksi, Massa yang hadir di sana didatangi oleh pihak JBC yang meminta untuk mereka tidak melakukan aksi ‘Masuk aja kedalam kita ngobrol baik-baik terkait persoalan yang mau disampaikan, ujar Pihak JBC yang mencoba meredam.

Baca Juga:  Laporan HS ke Akun Tiktok IKJ Soal Dugaan ITE Berlanjut di Polda Jambi

Kemudian, karna masa aksi tidak bisa di ajak untuk mengobrol dan memilih untuk tetap melakukan aksi, hingga akhirnya terjadilah adu mulut antara masa aksi dan Pihak pengelola JBC.

Dalam vidio yang beredar terlihat massa aksi sempat di Intimidasi ditanyai soal identitas berasal dari mana sampai mendapatkan beberapa kali bahasa pengancaman.

Jefri Bintara Pardede, selaku pihak pembela JBC menyebutkan, warga Bengkulu tidak punya Hak untuk mengkritik di Jambi. “Korlap Aksinya kan Mahasiswa yang ber-KTP Bengkulu, kalau mau mengkritik Jambi, harus ber-KTP Jambi dulu, “ini jambi bos bukan Bengkulu” ujar Jefri Bintara Pardede di dalam ruang Audensi.

Ia juga menyarankan untuk mengganti KTP Jambi dulu baru mengkritik “sudahlah, kalian itu orang bayaran, titip salam sama yang bayar.

“lain kali kalau mau demo, ubah dulu KTP nya jadi KTP Jambi, kalau tidak, jangan pernah demo” Ujar Jefri.

Baca Juga:  Nama 'Dedi Diduga Selaku Dalang Jaringan Mafia BBM Ilegal Banyuasin: Ini Cara Mainnya!

Disambung ‘Mahaputra alias Fiet yang mengaku Staff dari KESBANGPOL Prov. Jambi, ia juga mengatakan bahwa Organisasi atau Kumpulan yang melakukan Demo tanpa terdaftar di Kesbangpol adalah Ilegal “Komunitas kalian itu tidak terdaftar resmi, saya ini Staff Kesbangpol, ini merupakan aksi ilegal” ujar Mahaputra alias Fiet di dalam ruangan Audensi.

Jefri Bintara Pardede juga menyarankan untuk mengganti KTP Jambi dulu baru mengkritik “sudahlah, kalian itu orang bayaran, titip salam sama yang bayar.

lain kali kalau mau demo, ubah dulu KTP nya jadi KTP Jambi, kalau tidak, jangan pernah demo”

“Pihak IMPL KOJA mempertanyakan sikap dari fungsi KTP dan Fungsi Kesbangpol. “apakah untuk mencari keadilan harus sesuai KTP? di dada bapak Babinsa itu tertulis TNI AD bukan bukan Tentara Provinsi Jambi atau Tentara Provinsi Bengkulu. untuk masalah staff kesbangpol kami tidak perlu menjawab, kami anggap lelucon yang kurang menghibur” ujar Korlap demo setelah keluar dari ruangan Audensi, sedangkan 3 point dari massa tidak ada jawaban pasti

Baca Juga:  Permintaan Ukur Ulang HGU Bukit Kausar, Penggiat Agraria Jambi: Apabila Terjadi, BPN Tanjab Barat Harus Profesional

Ray naibaho selaku koordinator lapangan, merasa kecewa terhadap oknum kesbangpol provinsi jambi yang membantu menyudutkan mass aksi, bahkan menghina Ray karna mahasiswa dari Bengkulu bukan dari Jambi. Dalam hal ini, pihak pengelola JBC dinilai anti terhadap kebebasan berekspresi, ini merupakan ancaman bagi ruang sipil yang semakin menyempit di tengah demokrasi yang semakins urut.

Dalam orasinya Ray naibaho selaku koordinator lapangan menyampaikan 3 point dalam aksinya:

1. Pertanggungjawaban ke korban bencana
2. Pertanggungjawaban ke pihak kota jambi
3. Penanggungjawaban ke masa depan

Baca juga berita kami di:
Penulis: Miftahul AminEditor: Riyono
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan